Sabtu, 06 Februari 2016

Dari Baca Republika Sampai Sop Kaki Kambing



Saya berfoto bersama Gubernur BI Agus
Martowardojo saat berkunjung ke kantor Republika

Pagi hari menjadi waktu yang tepat untuk menyelami berbagai informasi. Seperti yang dilakukan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo yang mengaku berlangganan Republika dan membacanya setiap pagi. Pria kelahiran Amsterdam, Belanda, pada 24 Januari 1956 tersebut mengaku belum bangun tidur jika belum membaca Republika.

"Saya terus mengikuti Republika. Republika adalah salah satu media yang saya merasa belum bangun tidur kalau saya belum baca Republika, jadi saya sudah lama sekali menjadi pelanggan," ucapnya saat mengunjungi kantor Republika di Jl Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Agus bergurau, jika bangun tidur ia membaca koran, anaknya justru memegang ponsel cerdas untuk membaca berita online. Dalam kunjungan itu, mantan menteri keuangan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mengungkapkan apresiasi kepada Republika yang sudah terbit sejak 1993 dan sudah melalui berbagai tantangan.

Menurut dia, tantangan yang dihadapi tidak sedikit, termasuk tantangan perekonomian. Sebab, sudah ada beberapa media cetak yang sudah tidak bisa terbit. Republika pun diminta menjaga integritas dan tidak tergoda dengan popularitas.

Di sela-sela kesibukannya, ternyata suami dari Nies Berliantin tersebut menggemari sop kaki kambing. Dia mengaku kerap mampir ke warung sop kaki kambing di bilangan Roxy, Jakarta Pusat. Kegemaran Agus pada sop kaki kambing juga diaplikasikan saat ada acara khusus di Bank Indonesia. Hidangan yang disediakan tak luput dari sop kaki kambing. Selain itu, Agus yang menjadi Gubernur Bank Indonesia sejak 23 Mei 2013 ini juga menggemari berbagai makanan tradisional Indonesia, seperti nasi liwet ataupun gudeg khas Yogyakarta.

Agus merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1984. Dia juga memperluas wawasan dengan mengikuti program di State University of New York, Harvard Business School, Standford University, dan Wharthon Executive Education.

Perjalanan karier bapak dua anak tersebut diawali di dunia perbankan. Mulai di Bank of America, kemudian di Bank Niaga pada 1986.

Agus juga pernah menjadi managing director Bank Mandiri pada 1999-2002. Pada Oktober 2002, dia ditugaskan menjadi direktur utama PT Bank Permata Tbk, dan sejak Mei 2005 sampai Mei 2010 menjadi direktur utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


NB : Tulisan ini pernah dimuat di Harian Republika, 23 November 2015. Agus Martowardojo merupakan salah satu narasumber favorit saya. Tutur katanya halus namun tegas. Ia juga dekat dengan para wartawan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar